Liger adalah nama hasil kawin campur antara singa dan harimau. Liger merupakan kawin campur antara ibunya adalah seekor harimau dan bapaknya adalah seekor singa.
Sedangkan jika bapaknya seekor singa dan ibunya seekor liger, maka akan menghasilkan apa yang disebut sebagai Li-linger (lebih dominan seperti singa).
Seekor Liger, nama hasil kawin campur antara Singa dan Harimau berada disangkar Taman Hewan Pematang Siantar, Sumut, Sabtu (18/12). Hewan tersebut merupakan salah satu contoh penyimpangan genetik yang seharuya tidak boleh dilakukan oleh para penangkar hewan karena melanggar etika tetapi di kebun binatang dan kehidupan liar kawin silang itu sering terjadi. jadi buat para visitor yang ingin melihat liger,
silahkan berkunjung ke kota Pematangsiantar.
salah satu liger yang ada di pematangsiantar
L


Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pematangsiantar merupakan daerah kerajan Siantar. Pematangsiantar yang berkedudukan di pulau Holing dan raja terakhir dari dinasti keturunan marga Damanik yaitu Tuan Sangnawaluh Damanik, yang memegang kekuasan sebagai raja tahun 1906.
Setelah Belanda memamusuki daerah Sumatera Utara, Simalungun menjadi Daerah kekuasaan Belanda sehingga pada tahun 1907 berakhirlah kekuasaan raja-raja. Controleur Belanda yang semula berkedudukan di perdagngngan pada tahun 1907 dipindahkan ke Pematangsiantar. Sejak itu Pematangsiantar berkembang menjadi daerah yang banyak dikunjungi pendatang baru, Bangsa Cina mendiami Kawasan Tiombang Galung dan Kampung melayu.
Pada jaman Jepang berubah menjadi Siantar Estate dan Dewan dihapus. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Pematangsiantar kembali menjadi daerah Otonomi. Berdasarkan UU No.22/1948 status geemente menjadi kota kabupaten Simalungun dan Walikota di rangkap oleh Bupati Simalungun sampai 1957.
